Sanksi Dijatuhi untuk 15 Warga Korea Utara yang Terlibat Pencurian Kripto Rp 16 Triliun

Uncategorized222 Views

Sebanyak 15 warga Korea Utara telah dijatuhi sanksi atas keterlibatan mereka dalam pencurian kripto senilai Rp 16 triliun. Langkah ini diambil untuk mengekang aktivitas cyber ilegal yang semakin merajalela, terutama yang melibatkan mata uang kripto. Kejahatan ini tidak hanya merugikan korban dari segi finansial, tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap keamanan digital secara global. Sanksi tersebut mencakup pembekuan aset serta larangan perdagangan dengan individu dan entitas yang terlibat. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas serupa di masa depan guna melindungi integritas sistem keuangan digital.

Skandal Kripto 15 Warga Korea Utara Kena Sanksi atas Pencurian Rp 16 Triliun

Dalam sebuah langkah tegas terhadap kejahatan siber internasional, 15 warga Korea Utara telah dikenai sanksi terkait dugaan pencurian aset kripto senilai Rp 16 triliun. Kasus ini menjadi salah satu skandal besar dalam dunia keuangan digital, menyoroti risiko keamanan yang mengintai di balik popularitas mata uang kripto. Pihak berwenang menuduh kelompok ini menggunakan metode canggih untuk meretas dan mencuri aset dari berbagai platform perdagangan kripto di seluruh dunia. Tindakan keras ini diharapkan dapat memperingatkan pelaku lain dan memperkuat keamanan dalam ekosistem kripto global.

Kripto Rp 16 Triliun Hilang, Kena Sanksi Eksternal

Pada tahun 2023, dunia kripto diguncang oleh berita hilangnya aset digital senilai Rp 16 triliun. Insiden ini melibatkan peretasan yang sangat canggih, yang diduga dilakukan oleh kelompok terorganisir dari Korea Utara. Sebagai respons atas kejahatan siber ini, 15 warga Korea Utara dikenakan sanksi eksternal oleh berbagai negara dan lembaga internasional.

Sanksi tersebut mencakup pembekuan aset, larangan perjalanan, dan pembatasan akses ke sistem keuangan global. Langkah ini diambil untuk menekan aktivitas ilegal dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Mereka diduga menjadi bagian dari kelompok peretas yang secara sistematis menargetkan pertukaran mata uang kripto di berbagai negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *